Kelas : B
NPM : 432007006110078
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala
puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam yang tidak pernah
terputus memberi limpahan karunia dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, dan atas
bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teknologi
Seluler Teknologi Terkini
ini. Tak lupa penulis mengirimkan shalawat kepada Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam, yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju alam yang
terang benderang.
Ucapan
terima kasih penulis haturkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kedua orangtua,
Dosen serta berbagai referensi dan daftar pustaka yang akan penulis tuliskan di
kolom daftar pustaka.
Makalah
ini merupakan tugas Matakuliah Jaringan Nirkabel. Dalam makalah ini, penulis
akan mengupas masalah seluler, mulai dari sejarah, penggunaan teknologi seluler,
sampai kelebihan-kelebihannya dibanding teknologi telekomunikasi yang lain
dengan singkat, jelas, padat, dan dengan bahasa yang lugas. Tetapi penulis
masih merasa banyak kekurangan dalam makalah ini. Akhir kata, kritik dan saran
para pembaca sangat dibutuhkan penulis untuk memperbaiki saran dan menambah
pengetahuan.
Tasikmalaya, februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1)
KATA PENGANTAR ............................................................................. 2
2)
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
3)
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 4
4)
BAB II : SEJARAH
TEKNOLOGI SELULER ............................................. 5
a)
Dunia .............................................................................................. 5
b)
Indonesia ........................................................................................ 6
c)
Evolusi Teknologi Seluler ............................................................... 8
5)
BAB III : GSM
DAN CDMA ................................................................... 12
a)
CDMA ............................................................................................. 13
b)
GSM ............................................................................................... 14
6)
BAB IV : PENGGUNAAN TEKNOLOGI SELULER .................................. 17
a)
Bicara/Nelpon ................................................................................ 17
b)
Pesan Teks ..................................................................................... 17
c)
Data/Internet ................................................................................. 18
d)
Layanan Lainnya ............................................................................ 19
7)
BAB V :
PENUTUP ............................................................................... 20
a)
Kesimpulan .................................................................................... 20
b)
Saran .............................................................................................. 20
8)
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, kita tidak luput
dari sebuah benda yang bernama telepon genggam, atau yang akrab disebut HP.
Mulai pejabat, pengusaha sampai tukang becak. Mulai anak SD sampai orang tua,
semuanya menggunakan HP. Tetapi, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui
bagaimana cara kerja dari perangkat tersebut sampai kita bisa menelepon, SMS,
dan internet. Hal ini akan kita kupas sedikit demi sedikit di bab selanjutnya.
Teknologi seluler adalah sistem
telekomunikasi tanpa kabel(nirkabel) yang menggunakan gelombang radio sebagai
media pembawanya, dengan sel berbentuk seperti segienam. Dewasa ini, teknologi
seluler terbagi dua, yaitu GSM dan CDMA. Perbedaan mendasarnya terletak pada
modulasinya dan sistem multuplexnya.
Gambar:
Arsitektur jaringan seluler
Seiring berjalannya waktu,
teknologi seluler mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari 1G, 2G, 3G
sampai 4G, yang akan kita bahas lebih lanjut di bab 2.
BAB II
SEJARAH TEKNOLOGI SELULER
A. Dunia
Sejarah telepon seluler ternyata sudah
ada dari jaman penjajahan, yaitu kira-kira tahun 1947 di negara paman sam alias
Amrik dan Eropa sana. Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang
ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri perusahaan Ericsson
yang kini di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia
ini medirikan perusahaan Ericsson memfokuskan terhadap bidang bisnis perlaan
telegraf, dan perusahaanya juga tidak terlalu besar pada waktu itu.
Pada tahun 1921 pertama kalinya
Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan teleopn mobile yang
terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz.
Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah
perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang kabel,
melakukan ekspensi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia
sebagai handset telepon seluler.
Tahun 1970-an perkembangan telepon
mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa
dengan perusahaan Nokia dan rerusahaan Mototola-nya.
Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi
seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970, telekomunikasi seluler semakin
sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan telepon genggam tiga tahun
kemudian. Ukurannya memang cukup besar dengan antena pendek. Ada pula ponsel
dengan ukuran sekoper. Dr Cooper yang menjadi manajer proyek inovasi Motorola
itu memasang base station di New York. Untuk proyek ini Motorola bekerja dengan
Bell Labs. Penemuan ini sekaligus diklaim sebagai penemuan ponsel pertama. Di
suatu pagi 3 April 1973,Cooper, saat itu menjabat sebagai general manager pada
Divisi Communication Systems Motorola mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh
dari terminal telepon portable. Dia mencoba ponsel ‘raksasanya’ sambil
berjalan–jalan di berbagai lokasi di New York. Itulah saat pertama ponsel
ditampilkan dan digunakan di depan publik.
Dalam pertunjukan itu, Cooper
menggunakan ponsel seberat 30 ounce sekitar (800 gram) atau sepuluh kali lipat
dibandingkan rata – rata ponsel yang beredar saat ini.
Gambar:
telepon genggam zaman dulu dan sekarang
B.
Indonesia
Dulu, kita mengenal wartel, telepon umum koin/kartu,
dan pager. Sebelum HP membooming, ketiganya sangat digemari masyarakat. Ketika
itu, HP masih sangat mahal dan menjadi barang mewah. Masyarakatpun menggunakan
telepon umum untuk menelepon. Sedangkan pager, harganya seperti HP sekarang
ini. Tetapi, pager hanya bisa mengirim dan menerima pesan teks saja. Teknologi
seluler masuk ke Indonesia untuk pertama kali di tahun ini dengan berbasis
teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).
Dibawah ini dipaparkan tonggak-tonggak sejarah komunikasi seluler di negeri ini.
Dibawah ini dipaparkan tonggak-tonggak sejarah komunikasi seluler di negeri ini.
1984: Negara-negara maju di
Eropa menerapkan teknologi seluler untuk komunikasi pada dekade 70-an, dan
Indonesia baru memanfaatkan kecanggihan komunikasi tersebut belasan tahun
kemudian.
1985-1992: Dalam periode ini ponsel yang beredar di Indonesia tidak bisa dimasukkan ke saku baju atau celana karena bentuknya besar dan panjang, dengan rata-rata 430 gram (hampir setengah kg). Harga ponselnya tidak murah dan rata-rata diatas Rp 10 juta per unit.
Saat ini baru dikenal dua teknologi seluler yakni NMT-470-modifikasi NMT-450-dioperasikan PT Rajasa Hazanah Perkasa. Sedangkan sistem Advance Mobile System (AMPS) ditangani empat operator yakni PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo, PT Panca Sakti, dan Telekomindo.
1993: Diakhir tahun ini, PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM) di Pulau Batam dan Pulau Bintan.
1994: PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia dengan mengawali kegiatan bisnisnya di Jakarta dan sekitarnya. Saat itu terjadi perubahan besar pada perilaku konsumen dapat bergonta-ganti ponsel dengan nomor yang sama, karena GSM menggunakan kartu SIM.Teknologinya aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas. Terminal ponselnya tidak lagi sebesar 'pemukul kasti' dan dapat dikantongi dengan berat maksimal saat itu 500 gram dan harga ponselnya lebih terjangkau.
1995: Proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan dilanjutkan ke Provinsi-provinsi di Sumatera yang mengantar pada pendirian Telkomsel pada 26 Mei 1995 sebagai operator GSM nasional bersama Satelindo.
1996: Telkomsel dengan produk unggulan Kartu Halo Sukses di Medan, Serabaya, Bandung, dan Denpasar kemudian masuk ke Jakarta. Pemerintah mendukung pengembangan bisnis ini dengan menghapus pajak bea masuk bagi terminal ponsel sehinggal harganya menjadi lebih murah minimal Rp 1 juta per unit. Telkomsel juga membuat gebrakan dengan cakupan nasional dan Ambon (Maluku) tercatat pada 29 Desember 1996 sebagai provinsi ke-27 yang dilayani Telkomsel. Di penghujung tahun ini pula PT Excelcomindo Pratama (Excelcom) Berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebaga operator nasional ketiga GSM di Indonesia.
1997: Pemerintah mengeluarkan lisensi baru bagi operator seluler berbasis teknologi PHS dan GSM 1800 kepada 10 operator baru yang memberikan lisensi regional. Namun proyek tersebut urung dilaksanakan karena negeri ini dihantam krisis moneter. Di tahun ini pula Telkomsel memperkenalkan kartu prabayar (prepaid) GSM pertama di Indonesia yang dinamai Simpati sebagai alternatif dari kartu Halo.
1998: Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan unggulan roaming. Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar Mentari, dengan keunggulan tarif dihitung perdetik sehingga dalam waktu singkat menjaring lebih 100.000 pelanggan. Jatuhnya Presiden Soeharto dan gerakan reformasi mengimbas pada dicabutnya lisensi PHS dan GSm 1800 bagi Indophone dan Cellnas karena sahamnya dimiliki keluarga Cendana dan kroninya.
1999: Krisis moneter tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menjadi konsumen seluler. Hingga akhir tahun ini diseluruh Indonesia terdapat 2,5 juta pelanggan dan sebagian besar adalah adalah pengguna prabayar Simpati, Mentari dan Pro-XL. Mereka memilih prabayar karena tidak ingin dibebani prosedur administrasi dan dapat mengendalikan pemakaian pulsa dan kalau habis dapat diisi ulang.
2000: layanan pesan singkat (short message service) menjadi fenomena dikalangan pengguna ponsel. Praktis dan biaya murah.Di tahun ini pula PT Indosat dan PT Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional sesuai amanat UU Telekomunikasi No 36/1999. Layanan seluler kedua BUMN itu direncanakan akan beroperasi secara bersamaan pada 1 Agustus 2001.
Gambar: Beberapa
operator seluler di Indonesia
C.
Evolusi Teknologi Seluler
Perkembangan dan perubahan setiap
nilai informasi yang ada saat ini dapat diibaratkan seperti air yang mengalir.
Bagaimana tidak, terlihat ketika informasi yang tersebar di jagad web berubah
setiap detiknya. Wajar bila keinginan kita mendapatkan informasi secara up-to-date, cepat dalam mengakses informasi serta
tidak ketinggalan tingkat mobilitas yang tinggi diperlukan di masa sekarang.
Tidak hanya itu, diperlukan koherensi perangkat dan teknologi yang saling
mendukung. Sebenarnya hal yang terpenting dari seluruh pembahasan kali ini dan
pembahasan mengenai teknologi seluler adalah permasalahan kecepatan transfer
data. Memang tidak dipungkiri bahwa fitur atau konten yang disediakanprovider telekomunikasi sangat bejibun, tetapi
bila tidak didukung infrastruktur yang memadai, hasilnya adalah kekecewaan pada
sisi customer.
Bahasan ini mengenai garis besar
evolusi teknologi seluler dari generasi awal 1G (First Generation) sampai
generasi 4G (Fourth Generation). Untuk generasi 4G sebenarnya masih
dalam tahap pembenahan dan persiapan standardisasi teknologi. Intinya bahwa
setiap generasi adalah peningkatkan layanan kecepatan transfer data sehingga
dapat mendukung layanan dari para provider telekomunikasi
dengan layak, misalnya adalah layanan multimedia yang saat
ini menjadi bagian penting gaya hidup masyarakat Indonesia.
1. Generasi Pertama (1G)
Teknologi yang diusung pada generasi awal
adalah sebagian besar menggunakan sistem analog. Sistem analog ini dapat dengan
mudah didengarkan oleh orang lain diudara. Selain itu kecepatannya pun rendah (low-speed) dan percakapan sebagai trafik utamanya.
Pada generasi ini yang terkenal adalah AMPS yang
dikembangkan oleh Bell Labs USA pada tahun 1970. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai
mekanisme transmisi dan beroperasi pada pita frekuensi 800 MHz. AMPS kemudian
menjadi standar komunikasi di seluruh dunia. Beberapa standard dari ponsel
generasi pertama yaitu NMT (Nordic Mobile
Communications), AMPS (Analog Mobile Phone System), ETACS (Extended Total
Access Telecommunication Service), Hicap, CDPD, Mobitex, danDataTac.
2. Generasi Kedua (2G)
Untuk generasi kedua ini, semua standar sistem
telekomunikasi yang digunakan adalah untuk aplikasi komersial dan informasi
sudah berbentuk digital. Untuk basis teknologi generasi kedua ini
menggunakan TDMA (Time Division Multiple
Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access).
Sistem yang menggunakan TDMA adalah IS-136 dan GSM. Rancangan utama dari sistem ini adalah untuk
mendukung aliran suara berbentuk circuit-switched, pada perkembangannya sistem
ini mampu pula mendukung paket data circuit-switched dan Iayanan pesan dengan
menggunakan Short Message Service (SMS).
Untuk kecepatan datanya sendiri dikategorikan rendah – menengah. Beberapa
standar 2G adalah GSM, iDEN, D-AMPS, IS-95, PDC, CSD,
PHS, GPRS, HSCSD, dan WiDEN.
3. Generasi Transisi (2.5G)
Generasi Transisi ini mungkin terdengar aneh,
akan tetapi memang diberlakukannya generasi ini karena adanya tuntutan
kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan tentunya juga dengan biaya yang
murah. Teknologi generasi ini pada umumnya dikembangkan untuk meningkatkan
kemampuan dari sistem standar pada 2G dimana implementasinya
diperlakukan sebagai proses upgrade terhadap jaringan 2G. Sehingga teknologi ini dikelompokkan menjadi
generasi 2.5G. Sistem teknologi
CDMA pada generasi ini yaitu IS-96 dengan kecepatan yang lebih tinggi dan
meliputi teknologi HSCSD (High Speed Circuit Switched
Digital), GPRS (General Packet Radio System), EDGE (Enhance Data rate for
GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN
(Packet Data Network) pada domain CDMA..
4. Generasi Ketiga (3G)
Inilah generasi yang ada sebagai trend saat
ini dimana komunikasi dua orang bukan hanya melalui suara, tetapi juga dapat
bertatap muka secara langsung dan realtime/live. Pada tahun
1985, International Telecommunication Union (ITU) menentukan
versi untuk suatu sistem seluler generasi ketiga (3G), pada saat pertama disebut Future Public Land Mobile Telecommunication System (FPLMTS) dan
kemudian dinamai Internasional Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000). ITU
menyusun tujuan dari proyek IMT-2000 dan mengalokasikan rentang frekwensi
global. Pencabangan teknologi 3G dibagi menjadi dua yaitu GSM (Global System for Mobile Communication) yang
dipelopori oleh 3G Partnership Project (3GPP) dan GPRS yang dipelopori oleh 3G Partnership Project (3GPP 2). Memang kita harus
menyadari implementasi teknologi 3G di negara kita masih belum memadai dan
kalah dengan negara Jepang dan Korea yang telah berhasil mengimplementasikan
teknologi 3G dengan baik.
Untuk Evolusi 3G dimulai dari negara Jepang
yang pertama kali memperkenalkan teknologi 3G secara nasional dan bahkan
transisi secara nasional dicapai pada tahun 2006. Setelah jepang negara Korea
adalah sebagai pengadopsi pertama teknologi 3G dan secara nasional, transisi
teknologi ini dicapai pada tahun 2004.
5. Generasi Keempat (4G)
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang
tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi
10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G.Kecepatan
akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologiOFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier.Di Jepang layanan generasi keempat
ini sudah di implementasikan. Menurut 4G working group, infrastruktur dan
terminal 4G akan mempunyai standar dari 2G sampai 3G. Infrastruktur 4G hanya
akan berbasis Internet (Packet Data) dan sistem 4G akan menjadi platform
terbuka (open) sehingga memudahkan inovasi masuk ke dalamnya. Beberapa standar
yang mendekati 4G adalah WiMAX, WiBro, 3GPP Long Term
Evolution, dan 3GPP2 Ultra Mobile Broadband.
BAB III
GSM DAN CDMA
Tabel:
Perbandingan GSM dan CDMA
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar
teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara
eropa dan bersifat ‘open source’, sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang.
Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang
berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda
terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah
pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama
karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Ponsel
CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus diprogram oleh petugas
operatoryang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan
RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM dikenal dengan
SIM Card. Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan CDMA. misalnya, komunikasi
selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak
terputus-putus.
·
Teknologi CDMA
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di
samping itu, sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum
frekuensi secara bersamaan karena menggunakan teknik pengkodean yang tidak bisa
dilakukan pada teknologi GSM. Kapasitas yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih
banyak panggilan yang simultan per channel dibanding sistem yang ada. Sistem
CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS analog sebaik
teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema
spreadspectrum yang secara acak menyediakan bandwith 1.250 KHz yang tersedia
untuk masing-masing pemanggil 9600 bps.
Meningkatkan
call security.
Keamanan
menjadi sifat dari pendekatan spread spectrum CDMA, dan kenytaannya teknologi
ini pertama dibangun untuk menyediakan komunikasi yang aman bagi militer.
Mereduksi
derau dan interferensi lainnya.
CDMA
menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk
pesan.
Efisinsi
daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon
Salah satu
karakteristik CDMAadalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar kapasitas
panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari
pemanggil bergerak pada base station.
Fasilitas
koordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base station.
Sistem
CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai sebuah
roaming telepon bergrak dari sel ke sel,melakukan soft handoff mengingat semua
sistim menggunakanfrekuensi yang sama. Fungsi spread-spectrum dan power-control
yang memperbesar kapasitas panggil CDMA mengakibatkan bandwith yang cukup untuk
bermacam-macam layanan data multimedia, dan skema soft hand-off menjamin tidak
hilangnya data.
·
Meningkatkan kualitas suara
·
Memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel.
·
Meningkatkan privacy dan security.
·
Menyederhanakan perencanaan sistim
·
Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponseldapat
lebih lama.
·
Mengurangi interferensi pada sistim lain
· Lebih
tahan terhadap multipath.
· Dapat
dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS).
·
Teknologi GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi
900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915
MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith
yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal
sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal
digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah
kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan
pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih
banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi
untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz
sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi
downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan
sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 =
1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama,
pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia
sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk
komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
Secara umum, network element
dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
- Mobile Station (MS)
- Base Station Sub-system
(BSS)
- Network Sub-system
(NSS),
- Operation and Support System
(OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas
akan membentuk sebuah PLMN (Public
Land Mobile Network).
Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan
oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
- IMMSI
(International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran
pelanggan.
- MSISDN
(Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil
pelanggan.
Base Station System atau BSS, terdiri
atas:
Network Sub System atau NSS, terdiri
atas:
Operation and Support System atau OSS,
merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian,
diantaranya fault management, configuration management, performance
management, dan inventory management.
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
- Indosat:
890 – 900 Mhz (10 Mhz)
- Telkomsel:
900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
- Excelcomindo:
907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki
keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
·
Kapasitas sistem lebih besar, karena
menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya
diperuntukkan bagi satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan
informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
·
Sifatnya yang sebagai standar internasional
memungkinkan roaming mancanegara
·
Dengan teknologi digital, tidak hanya
mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan
video.
·
Keamanan sistem yang lebih baik
·
Kualitas suara lebih jernih dan peka.
Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya
menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.
BAB IV
PENGGUNAAN TEKNOLOGI SELULER
A.
Bicara/Nelpon
Sudah
jelas telepon seluler lebih unggul dari telepon kabel yang melalui jalur yang
panjang, yaitu MDF, RK, DP, KTB, soket, dan ke pesawat. Sedangkan telepon
seluler cukup dari Mobile Equipment (ME) ke Base Transceiver Station (BTS).
B.
Pesan Teks
Sebelum HP
membooming, kita mengenal pager/radio panggil, yaitu
alat telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek. Radio
panggil numerik satu arah hanya dapat menerima pesan yang terdiri dari beberapa
digit saja, khas layaknya sebuah nomor telepon yang digunakan penggunanya untuk
menelepon. Radio panggil alphanumerik juga tersedia dengan sistem dua arah
dapat mengirim pesan melalui surat elektronik atau SMS (short message service). Kelebihan pemakaian radio panggil dibandingkan dengan telepon
seluler adalah karena sistemnya yang satu arah sehingga lokasinya tidak dapat
ditetapkan. Kerugian pemakaian radio panggil adalah pesan dari setiap pengirim
dengan radio panggil dapat ditangkap oleh jaringan radio panggil lainnya jika
menggunakan layanan nasional sehingga pesan yang terkirim dapat dideteksi oleh
para agen kriminal atau hukum yang tidak diinginkan. Berbeda dengan Short
Message Service (SMS) yang dapat digunakan untuk mengirimkan banyak karakter,
dan bertarif murah.
C.
Data/Internet
Sebelum berbagai layanan internet bermunculan,
ada sistem dial up yang harganya mahal, karena dihitung berdasarkan waktu dan
koneksi lambat. Selain itu, ada juga ADSL atau Asymmetric Digital Subscriber Line adalah salah satu bentuk dari
teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang asimetrik, yaitu bahwa data
ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain.
Kecepatannya bagus, terutama downlinknya. Tetapi keduanya bergantung pada
koneksi telepon kabel.
Lalu ada yang disebut modem USB, yang
menggunakan GSM/CDMA SIM Card. Kecepatan modem ini bervariasi, mulai dari
GPRS(115 kbps), EDGE(473,6 kbps), WCDMA(384 kbps), dan yang terbaik saat ini adalah HSDPA yang
berkecepatan maksimal 14,4 Mbps dan EVDO.
Gambar: Skema modem ADSL
D.
Layanan Lainnya
Teknologi
seluler memungkinkan seseorang untuk mengirimkan suara, gambar, dan video
melalui layanan Multimedia Message Service (MMS). Selain itu, pada generasi
ketiga/3G pengguna dimanjakan dengan layanan video call, dimana pengguna bisa
menelepon sekaligus melihat wajah orang yang diteleponnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
§ Teknologi seluler adalah sistem telekomunikasi tanpa kabel(nirkabel)
yang menggunakan gelombang radio sebagai media pembawanya, dengan sel berbentuk
seperti segienam. Dewasa ini, teknologi seluler terbagi dua, yaitu GSM dan
CDMA. Perbedaan mendasarnya terletak pada modulasinya dan sistem multuplexnya.
§ Negara-negara maju di Eropa menerapkan teknologi seluler untuk
komunikasi pada dekade 70-an, dan Indonesia baru memanfaatkan kecanggihan
komunikasi tersebut belasan tahun kemudian.
§ Perbandingan GSM dan CDMA
§ Teknologi seluler digunakan pada layanan
telepon(bicara), pesan teks, internet, dan berbaagi layanan lainnya. Setelah
dibandingkan dengan teknologi lain, teknologi seluler memang teknologi terkini.
B. Saran
Kritik dan saran sangat diperlukan
bagi penulis untuk mengembangkan tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku
catatan penulis
4. Harian Kompas
7.
Pencarian gambar Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar